Jakarta, 12 Juli 2024 – Organisasi masyarakat Pro Jokowi (Projo) menyatakan keinginan mereka agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap memiliki peran signifikan dalam pemerintahan meskipun masa jabatannya sebagai Presiden berakhir pada 2024. Usulan tersebut muncul dalam berbagai pertemuan dan diskusi internal Projo, yang menilai bahwa pengalaman dan visi Jokowi masih sangat dibutuhkan oleh bangsa.

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa Jokowi memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam memimpin Indonesia. “Pak Jokowi telah membawa banyak perubahan positif, terutama dalam infrastruktur, ekonomi, dan pemerataan pembangunan. Beliau adalah sosok yang visioner dan kami yakin bahwa Indonesia masih memerlukan bimbingan serta pengalamannya,” ujar Budi.

Projo Tidak Ingin Jokowi Cepat Pensiun Dinilai Baik Masuk DPA

Salah satu gagasan yang diusulkan oleh Projo adalah penempatan Jokowi dalam Dewan Pertimbangan Presiden (DPA). Menurut Budi, DPA adalah wadah yang tepat bagi Jokowi untuk terus memberikan sumbangsih pemikiran dan kebijakannya. “DPA adalah lembaga yang strategis dan memerlukan tokoh-tokoh dengan pengalaman dan integritas tinggi. Pak Jokowi sangat cocok untuk peran ini,” tambah Budi.

Dukungan terhadap gagasan ini juga datang dari berbagai pihak, termasuk pengamat politik dan tokoh masyarakat. Mereka menilai bahwa penempatan Jokowi di DPA dapat menjadi solusi yang baik untuk memastikan kesinambungan visi pembangunan yang telah dirintis selama ini.

Namun, usulan ini tidak lepas dari kritik. Beberapa pihak menganggap bahwa sudah saatnya Jokowi menikmati masa pensiunnya dan memberikan kesempatan kepada generasi baru untuk memimpin. Mereka juga mengingatkan pentingnya regenerasi dan inovasi dalam pemerintahan.

Dalam merespon usulan tersebut, Jokowi sendiri belum memberikan pernyataan resmi. Namun, ia selalu menekankan pentingnya kolaborasi dan keberlanjutan dalam setiap program dan kebijakan pemerintahannya. “Saya selalu siap memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, dalam kapasitas apapun,” ungkap Jokowi dalam sebuah kesempatan.